Apa yang kamu lakukan jika kamu tenggelam di sebuah masalah? Atau berada di gumpalan rasa bersalah? Atau mungkin ketika kamu dipagari sebuah aturan yang kamu tidak suka? Mencari jalan keluar, aku yakin itu yang akan kamu katakan. Jadi, semua ini tentang jalan keluar. Jalan keluar dari kepenatan yang ada di otak dan hati. Jujur, aku suka sekali menjalan keluar. Aku suka berpetualang mencari jalan keluar melewati jalanan yang berkelok-kelok, penuh lubang, terkadang buntu, terkadang hanya dipermainkan karena jalan itu memutar. Semua itu terasa menantang. Dan jika aku tak bisa menyanggupinya, aku serasa dihina, "Pengecut!" begitu katanya.
Dan mencari jalan keluar bersamamu itu asik, seru, dan unik. Ada saja yang harus dihadapi. Dan hati-hati kecil itu bermunculan, permainan pikiran pun ingin turut serta, dan jemari manis ini ingin bertautan dengan mu membentuk bentuk-bentuk lucu dan terbiaskan cahaya. Ibaratnya, aku sedang mencari rumah seseorang dan aku tak tahu dimana daerah itu, persoalannya aku tidak pernah kesana. Kamu juga begitu. Lalu kamu mencoba mengulur waktu untuk mencari jalan keluar. Kamu justru suka menyasarkan diri dan itu membuahkan hasil, beberapa interaksi aku dengan semua yang kita lewati, tentunya juga dengan kamu. Terkadang kamu memberhentikan perjalanan di tempat yang asing, lalu duduk seperti orang bertapa. Diam, angin berhembus, kamu mengeluh. Bagian yang aku tidak suka, mengeluh. Kenapa sih harus ada keluhan, perpaduan hembusan nafas dan gumaman tidak jelas, yang aku tidak suka. Berkali-kali. Ketika memulai perjalanan kembali, rasa kesal ku hilang. Begitu juga dengan raut mukamu, ini seperti keluhan tadi sekedar sandiwara atau mungkin... kamu amnesia? Dan aku rasa, ini ke 19 kalinya berhenti di sebuah tempat yang asing. Kamu bertapa lagi dan lagi. Aku hanya memerhatikannya dari jauh, aku sudah bisa menebak apa yang akan kamu lakukan setelah bertapa, seperti aku menebak plot drama televisi yang basi dengan kebenaran 99%, pasti kamu mengeluh! Dan....... loh, kok kamu tidak mengeluh?!?! Senyuman merekah, tawa seperti orang gila terdengar di telingaku, dan tiba-tiba kamu memanggilku untuk menghampiri dirimu. Lalu kamu berkata "Ini jalan keluarnya, coba kamu dengar baik-baik, pasir ini berbisik!" Yang ada di pikiranku adalah betapa anehnya kelakuanmu, seperti anak kecil yang mere... eh tunggu, apakah ini semua benar? Bisikan ini ada, bisikan pasir yang berkata "Jangan pergi."
Lantunan kelana:
Regina Spektor - The Call
No comments:
Post a Comment