8/18/12

Cermin #1


"Apa aku terlalu cepat mengambil keputusan? Apa aku salah?"

"Nggak ada yang salah."

"Ya, aku sadar sih aku lagi berada di masa... hmmm.... yah labil. Lima bulan itu menurut aku lama. Apakah ini masih bisa dibilang jenuh atau memang aku yang udah nggak ada disana ya?"

"Sekarang gini, kalau niat, jiwa, semangat, rasa senang setelah mengerjakan itu semua udah nggak ada disana. Apa yang perlu dipertahankan?"

"Entahlah. Aku merasa aneh setelah mengutarakan itu semua. Rasanya masih ada yang mengganjal, tapi aku nggak tau itu apa."

"Ini perkara menemukan diri kamu sebenarnya, mimpi, impian. Kamu lagi berputar. Ikutilah alur kata hatimu."

"Susah ya. Aku merasa sok tau atas semua ini, umurku masih 18 tahun tapi lagaknya kayak udah bener aja. Kayak udah tau lika-liku kehidupan macam orang kerja gitu, kuliah aja masih semester tiga. Bau kencur hahaha"

"Bukan sok tau, kamu lagi belajar. Aku pun juga. Apa salahnya kita merencanakan kehidupan? Semua dimulai dari titik ini. Aku tau kamu memang masih punya tanggung jawab disana. Toh kamu sudah bilang sama semuanya, mereka nggak bisa maksa. Kamu pun. Pelan-pelan kan? Aku tau kamu pasti bisa."


(Sebuah pembicaraan tentang perjalanan temu diri antara saya dengan dirinya di ruang temaram. Dua jiwa. Hangat.)


Jadi, keputusannya adalah saya berkelana mencari rumah baru.
Terima kasih atas kalimat-kalimatmu yang selalu hadir untukku. Biarpun rasanya sering berubah: manis, pahit, masam. Kalimatmu punya dosis tinggi penggembira instan bagiku. Begitu juga dengan dirimu. Semoga kamu tetap manis.

{Foto diambil saat Pameran "Karya Sang Juara" di Galeri Nasional, merupakan karya Rotua Magdalena Pardede.}

"Trust in desire, I will folow you." (The Charlatans)

Lantunan kelana:
The Charlatans - Trust In Desire

No comments:

Post a Comment