9/15/15


Aku membuka laci kecil di sudut kamar yang berisikan toples-toples kecil
Masing-masing telah kuberi nama dengan sebuah kertas kecil
Ada yang ku hias sedemikian rupa hingga apik rupanya, ada yang ku biarkan polos
Ada yang kuukir namanya seperti hasil tangan ilustrator handal, ada yang kutulis dengan tulisan ala dokter
Satu persatu ku pandang
Satu persatu aku buka

Mulanya aku tersenyum, kemudian merengut, kemudian merasa kesal
Tali-tali di kepalaku kemudian membuat simpul yang tak beraturan
Membawaku kepada sebuah penyesalan, rasa kecewa, dan amarah
Akhirnya kuputuskan untuk menutup toples-toples tersebut
Pusing, seperti sehabis naik komidi putar di pasar malam tanpa pengaman, menimbulkan ketakutan
Aku jadi teringat suatu hal tentang pesan yang kudengar dari orang yang tak ku kenal
Herannya bisa sampai ke telingaku

Seseorang secara tak langsung menyampaikan pesan padaku
Beginilah bunyinya:
"Dalam hidup ini, seseorang yang hadir dalam hidupmu bukanlah seseorang biasa,
ia bisa menjadi hadiah manis dengan bungkus berwarna merah muda dan pita putih,
atau ia juga bisa menjadi sebuah catatan dengan tulisan kusut agar kamu tak jatuh lagi"

Seseorang secara tak langsung menyampaikan pesan padaku
Beginilah bunyinya:
"Dalam hidup ini, banyak yang akan mengetuk pintumu dan banyak yang kamu persilahkan masuk,
banyak gelembung yang masing-masing mereka ciptakan,
mereka menyisakan manis, pahit, dan masam,
sebagian dari mereka menetap, sebagian dari mereka pamit, sebagian dari mereka hilang"

Sesimpel itu. Sekarang sadarkah kamu mengapa aku tetap tersenyum? 

Bahwasanya kita pernah berada di panggung yang sama, pernah dielu-elukan banyak orang, pernah dicaci maki banyak orang
Bahwasanya kita pernah berada di panggung yang sama, bukan hanya kamu yang berusaha memberikan yang terbaik
Bahwasanya kita pernah berada di panggung yang sama, bukan hanya kamu yang menggenggam apa yang telah berlalu

Apapun yang akan terjadi di depan, entah akan dipertemukan dalam panggung yang sama atau tidak, mungkin kini memang saatnya untuk berhenti mencoba



Lantunan kelana:




***(Haturan terima kasih super spesial untuk Setyo yang telah kembali menyadarkan dan akhirnya membuahkan tulisan ini, welcome to my dark side ha!)

No comments:

Post a Comment