Waktu aku belum berada di posisinya, aku berusaha menempatkan diriku di posisinya
Karena semua papan, orang, dan gambar bergerak berlomba-lomba untuk membuat seseorang yang tidak berada di posisinya merasakan bagaimana rasanya jika berada di posisinya
Mereka berlomba-lomba untuk tidak hanya melihat dirinya
Namun, pada akhirnya mereka melihat dirinya lagi. Terus menerus melihat dirinya. Bukan yang lainnya
Rasanya sedih, namun tak berbeban ketika aku berusaha merasa di posisinya
Hati ini berdesir seperti denyutku diremas, erat, namun hanya beberapa detik
Mata ini kemerah-merahan seperti dicekoki pemandangan tragis, tragis, namun tak ada rasa berarti
Pipi ini membuat jalan berkelok dari sebuah tetes hasil merasakan, namun jalan tersebut hanyalah sementara
Dan tiba waktunya
Waktu yang tidak terduga
Waktu yang memang pernah aku bayangkan
Waktu yang pernah aku berikan untuk merasakan di posisinya
Waktu aku benar-benar berada di posisinya
Posisinya dan posisiku kini sama
Kami sama
Posisi kami sama
Saat aku bermain menjadi posisinya, dulu kala, aku sempat berpikir sebelum aku melangkahkan jejak ke posisinya, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memaklumi
Namun, saat kini posisi kami sama, aku tidak mau dimaklumi
Ternyata dimaklumi itu tidak nikmat, pahit, sakit
Sudah sakit, ditambah sakit
Ternyata, selama ini bermain memaklumi itu sungguh pelik
Aku tidak ingin dimaklumi
(Foto diambil di Kedai Tjikini saat helatan Kopi Keliling)
I count when I can the people who walk by, imagine their path crossing with mine. And maybe it's true, or part of a blood line, we walk like we're pretty much blind
Lantunan kelana:
Luke Sital-Singh - Bottled Up Tight
No comments:
Post a Comment